i woke up this morning,
and i realized.
I need to stop giving hope.
-------
Ironic.
-------
Pagi tadi juga,
suara seorang wanita,
Kuat tak pernah menjadi alasan.
Bijak tak pernah menjadi alasan.
Indah tak pernah menjadi alasan.
Gembira tak pernah menjadi alasan.
Kamu.
Hanya perlu yakin,
untuk meruntuhkan sebuah tembok.
Antara dinding.
ego.
sombong.
dengki.
Suatu hari,
alasan yang tidak pernah menjadi alasan
akan menjadi saksi.
Mengheret kamu ke satu lubang kosong.
pada,
HATI kamu sendiri.
Pada saat kamu kecewa pada diri kamu sendiri,
kuat, bijak, indah, gembira.
Memakan jiwa.
Sebagaimana
"Api yang membakar kayu kering"
and i realized.
I need to stop giving hope.
-------
Ironic.
-------
Pagi tadi juga,
suara seorang wanita,
Kuat tak pernah menjadi alasan.
Bijak tak pernah menjadi alasan.
Indah tak pernah menjadi alasan.
Gembira tak pernah menjadi alasan.
Kamu.
Hanya perlu yakin,
untuk meruntuhkan sebuah tembok.
Antara dinding.
ego.
sombong.
dengki.
Suatu hari,
alasan yang tidak pernah menjadi alasan
akan menjadi saksi.
Mengheret kamu ke satu lubang kosong.
pada,
HATI kamu sendiri.
Pada saat kamu kecewa pada diri kamu sendiri,
kuat, bijak, indah, gembira.
Memakan jiwa.
Sebagaimana
"Api yang membakar kayu kering"
Comments
sori nik, Spam! hehe
emo.
;p
Tya - jgn emo. Ni entri crap je. Krkrkrkrk.. eh..sekarang dah AOKAOKAOK..
lost lah!
nik apsl kene sebut nama api last skali - -" name kami mane?
=P
ok2..
bagai tuty, tya dan eda yang membakar kayu kering.
ayat nak bunyi macam esei pasal sesi gotong royong.tehel..hahaha.
a'a mcm ktorg ni rajin sgt. haha
sounds better!